“Target kami, kinerja perseroan pada 2022 akan jauh lebih baik dengan harapan meraih laba,” tegas Kevin.
Faktor yang ikut menopang optimisme itu antara lain adalah penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah yang terus membaik. “Pandemi Covid-19 termasuk yang memengaruhi kinerja kami pada 2021, kini dengan semakin membaiknya kondisi pandemi tentu berdampak positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Menurut Kevin, faktor lain yang juga amat menambah optimisme dunia usaha adalah pertumbuhan ekonomi nasional yang terus membaik. Sebagaimana diberitakan, pada kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sebesar 5,01%.
“Menurunnya angka kasus Covid-19 dan membaiknya pemulihan ekonomi, serta harga komoditas dunia batu bara dan nikel yang melambung menambah optimisme kami pada 2022,” tutur dia.
Harga batu bara tercatat melejit, bila pada 2021 sekitar USD 250-an per ton, kini menjadi berkisar USD300-450 per ton. Lalu, harga nikel yang penghujung 2021 tercatat di bursa logam London (LME) sebesar USD 20.045/ton, kini mengutip data Barchart, untuk kontrak Mei 2022 USD26.449 per ton.