Impor dari Australia diperkirakan meningkat menjadi 3,04 juta metrik ton pada Desember. Angka ini juga menjadi yang terbesar sejak Juli 2022 dan naik dari 2,19 juta pada November dan 1,72 juta pada bulan Desember tahun lalu.
Permintaan China dan India Melandai
Berbeda dengan kuatnya permintaan dari Jepang dan Korea Selatan, permintaan batu bara termal lintas laut di China dan India tampak lesu.
Lesunya impor dari China dan India menyebabkan harga batu bara yang lebih rendah stagnan.
China juga menjadi importir batu bara terbesar di dunia. China diperkirakan akan menerima kedatangan 24,82 juta metrik ton batu bara termal yang diangkut melalui laut bulan Desember. Angka ini turun dari 29,38 juta pada bulan November, meskipun kedatangannya meningkat dari 23,91 juta pada Desember 2022.
India yang juga pembeli batu bara terbesar kedua di dunia, akan mengimpor 14,54 juta metrik ton batu bara termal pada periode yang sama. Angka ini turun dari 17,42 juta pada November dan 18,87 juta pada Oktober.
China dan India lebih menyukai batu bara berenergi rendah yang berasal dari India dan Australia. (ADF)