IDXChannel - Kondisi pasar dalam negeri saat ini masih dibayangi ketidakpastian wacana kenaikan harga BBM bersubsidi dan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang diproyeksi masih akan agresif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak konsolidasi di area support 7.000 hingga 7.050, dan area resisten di level 7.200.
Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi turut meningkatkan potensi inflasi di dalam negeri. Hal itu disebabkan karena berbagai bahan baku dan ongkos transportasi yang akan ikut melambung seiring dengan kenaikan harga BBM.
“Jika BBM naik, para pengusaha juga mungkin akan melakukan penyesuaian harga produk dan jasa yang ditawarkan,” kata Hendriko dalam Market Buzz IDX Channel, Selasa (30/8/2022).
Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini, Hendriko menyarankan kepada para investor untuk berinvestasi pada perusahaan di sektor yang memiliki korelasi seminimal mungkin dengan kenaikan harga BBM.