Dalam jumpa pers virtual menyambut IPOC 2023, Selasa (3/10), fenomena iklim El Nino yang menyebabkan musim kemarau tahun ini mendorong adanya panas ekstrem dan berkepanjangan. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu produksi minyak sawit RI.
"Terkait El Nino, dampaknya ke produksi tahun ini memicu terjadinya keterlambatan panen. Karena buah terlambat matang karena nggak ada hujan," kata Eddy.
Edi menambahkan, tahun depan kemungkinan terjadi penurunan produksi. Namun, dengan catatan jika perawatan dan pemeliharaan kebun sebelum kemarau tidak bagus.
“Kalau tahun ini hanya terjadi keterlambatan panen, tapi tidak sampai seperti tahun 2015-2019,”imbuhnya.
M Hadi Sugeng , selaku Sekjen Gapki menambahkan, produksi minyak sawit tahun ini masih diprediksi meningkat dibandingkan 2022.