Namun, permintaan minyak sawit diperkirakan masih akan terbatas karena berkurangnya demand dari China yang beberapa wilayahnya masih melakukan pembatasan mobilitas dari Covid-19.
"Investor akan mengawasi setiap pengumuman tentang pelonggaran kebijakan nol-COVID China selama kongres nasional Partai Komunis yang berkuasa mulai 16 Oktober, kata seorang analis yang berbasis di Kuala Lumpur, dilansir Reuters, Rabu (5/10/2022).
"Ketika China mulai kembali ke normal baru pasca-COVID, permintaan diperkirakan akan meningkat," tambah analis.
Sementara itu, Indonesia dipastikan bakal memperpanjang kebijakan pembebasan pungutan ekspor CPO hingga akhir tahun. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan kebijakan ini diambil setelah mengetahui harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani masih rendah.
(FRI)