“Produksi di Malaysia bulan ini lebih lemah dari perkiraan, ditambah permintaan ekspor yang masih kuat, menjadi penopang harga minyak sawit,” ujar Supramaniam.
Kontrak minyak kedelai teraktif di Dalian turun 0,48 persen, sementara kontrak minyak sawitnya melemah 0,8 persen. Di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai terkoreksi 0,49 persen.
Minyak sawit biasanya mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing karena bersaing di pasar minyak nabati global.
Sementara itu, harga minyak mentah turun ketika investor menimbang prospek permintaan bahan bakar AS menjelang berakhirnya musim mengemudi musim panas, sekaligus mencermati potensi pergeseran pasokan minyak mentah seiring India menghadapi sanksi tarif AS atas impor minyak Rusia.
Harga minyak mentah yang lebih lemah membuat minyak sawit kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.