Namun, kenaikan harga tertahan oleh tanda-tanda penurunan ekspor. Laporan dari surveyor kargo menunjukkan, pengiriman minyak sawit Malaysia anjlok 25,8 persen hingga 38,3 persen dalam sepuluh hari pertama Maret.
Pada Februari, data industri mencatat ekspor turun 16,27 persen ke level terendah dalam empat tahun, yakni 1 juta ton.
Selain itu, ketidakpastian masih membayangi pasar terkait dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap perdagangan global, termasuk minyak sawit.
"Secara teknikal, harga CPO mendapat support di MYR4.400 per ton dengan level resistance di MYR4.650 per ton," ujar trader CPO David Ng kepada Bernama.
Sementara itu, CGS International Securities Malaysia Sdn Bhd memperkirakan harga spot CPO tetap bertahan di kisaran MYR4.500 hingga MYR4.600 per ton selama Maret.