Harga CPO cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaing karena bersaing untuk pangsa pasar minyak nabati global.
Harga minyak mentah bergerak naik tipis, memulihkan sebagian koreksi sesi sebelumnya, ketika pasar menimbang proposal terbaru AS untuk mengakhiri perang di Ukraina serta bersiap menghadapi tenggat waktu penghentian operasi dengan dua perusahaan minyak Rusia.
Harga minyak yang lebih kuat membuat minyak sawit lebih menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Sementara itu, ringgit, mata uang transaksi minyak sawit, melemah 0,34 persen terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas ini lebih murah bagi pembeli berdenominasi valuta asing. (Aldo Fernando)