Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian turun 0,44 persen, sementara kontrak minyak sawit di bursa yang sama melemah 0,57 persen. Di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai turun 2,85 persen.
Minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing karena bersaing dalam pangsa pasar global.
Harga minyak mentah melemah karena laporan mengejutkan tentang kenaikan stok minyak mentah dan bahan bakar di AS memicu kekhawatiran terhadap permintaan. Di sisi lain, pelaku pasar juga bersikap hati-hati menjelang pembicaraan nuklir antara AS dan Iran.
Pelemahan harga minyak mentah membuat minyak sawit menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Sementara itu, nilai tukar ringgit Malaysia—mata uang utama perdagangan minyak sawit—menguat 0,28 persen terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas ini menjadi lebih mahal bagi pembeli dari luar negeri.