Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT) naik 0,16 persen. Kontrak soyoil teraktif di Dalian bertambah 0,3 persen, sementara kontrak minyak sawitnya justru turun 0,83 persen.
Minyak sawit mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing karena bersaing dalam pangsa pasar global minyak nabati.
Sementara itu, konsumsi biodiesel Indonesia telah mencapai 7,42 juta kiloliter hingga 16 Juli, setara 47,5 persen dari alokasi tahun 2025.
Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) memperkirakan pungutan ekspor dari minyak sawit tahun ini menyentuh Rp30 triliun (sekitar USD1,84 miliar), cukup untuk membiayai program mandatori biodiesel nasional.
Nilai tukar ringgit, mata uang perdagangan minyak sawit, melemah 0,07 persen terhadap dolar AS, membuat komoditas ini sedikit lebih murah bagi pemegang mata uang asing. (Aldo Fernando)