Penurunan ini membalikkan kenaikan emas pada sesi sebelumnya, Kamis (20/6/2024). Sebelumnya, harga emas berada di level tertinggi dua minggu naik 1,38 persen di level USD2.359,63 per troy ons dan bersiap untuk membukukan kenaikan mingguan kedua.
Harga emas sempat terangkat oleh sentimen data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah yang memperkuat spekulasi bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mungkin akan menurunkan suku bunga tahun ini, dan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Data minggu lalu menunjukkan perlambatan di pasar tenaga kerja dan tekanan harga, diikuti oleh lemahnya data penjualan ritel pada Selasa (18/6/2024) mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi AS masih lesu pada kuartal II-2024.
Selain itu, klaim awal tunjangan pengangguran sedikit menurun pada minggu lalu, sementara pembangunan perumahan baru pada Mei turun ke level terendah dalam hampir empat tahun.
Meskipun dibebani prospek pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi yang membandel, harga emas diperkirakan akan terus mendapatkan dukungan dari pembelian oleh bank sentral, menurut survei World Gold Council (WGC).