IDXChannel - Harga emas dunia tengah mengilap terpantik sentimen The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya. Kondisi ini tentunya memberi angin segar untuk saham emiten emas di Indonesia, salah satunya PT Aneka Tambang (Persero) atau Antam (ANTM).
Analis Saham dari Panin Sekuritas, Felix Darmawan mengatakan, dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, harga emas global mengalami peningkatan dan menyentuh level tertinggi di USD2.100 per oz yang ditopang oleh ekspektasi penurunan tingkat suku bunga The Fed oleh pelaku pasar pada semester I-2024.
"Kami menilai jika harga emas relatif tinggi (>2.000 per oz) menjadi faktor kunci terjaganya marjin Perseroan karena tingginya harga emas mendorong penjualan dari investor logam mulia atau buyback dari ANTM untuk taking profit yang menjadikan Perseroan mengurangi pembelian bahan baku, selain karena volume penjualan yang mengalami penurunan," ujar dia dalam risetnya, Sabtu (16/12).
"Di sisi lain, harga feronikel (FeNi) relatif tren menurun seiring dengan permintaan dari China yang relatif melemah seiring PMI Caixin di level 49,7 pada Oktober 2023," lanjutnya.
Dari sisi kinerja, Felix menjabarkan ANTM mencatatkan penurunan pendapatan di kuartal III-2023 menjadi sebesar Rp9,2 triliun (-8,2% QoQ; -38% YoY) yang membawa pendapatan di sembilan bulan ini mencapai Rp30,9 triliun (-8,3% YoY) in-line.