"China kemungkinan besar akan menarik obligasi. Amerika kemungkinan besar akan melakukan buyback dan menjualnya dengan harga murah. Ini membuat tensi geopolitik memanas dan dimanfaatkan oleh para investor untuk membeli logam mulia,” kata dia.
Selain faktor geopolitik, ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed turut mendorong daya tarik emas. Dengan inflasi AS yang terus menurun (terakhir tercatat di angka 2,5 persen).
Ibrahim memprakirakan The Fed bisa menurunkan suku bunga lebih dari tiga kali dalam tahun ini.
“Nah pada saat The Fed menurunkan lebih dari tiga kali, indikasinya harga emas dunia akan terus melambung naik,” kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)