IDXChannel - Harga emas dunia menguat pekan lalu seiring rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang sesuai perkiraan pasar. Data tersebut memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini.
Emas spot (XAU/USD) tercatat naik 0,28 persen ke level USD3.759,86 per ons pada Jumat (26/9) lalu, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi USD3.790,82 di awal pekan. Sepanjang pekan lalu, logam mulia tersebut sudah membukukan kenaikan sekitar 2 persen.
Survei mingguan Kitco News terbaru menunjukkan sentimen Wall Street terhadap emas berada pada tingkat paling bullish setelah logam mulia ini tetap menguat meski dihantam berbagai tekanan, sementara investor ritel juga semakin optimistis terhadap prospek jangka pendeknya.
“Naik,” ujar Senior Market Analyst Barchart.com, Darin Newsom. “Kenapa? Saya sudah terbiasa tidak menghadang kereta yang melaju kencang. Itu lebih menyehatkan.”
Chief Market Strategist SIA Wealth Management, Colin Cieszynski, mengatakan, “Saya bullish terhadap emas untuk pekan ini karena emas tetap berada dalam tren naik sekuler terhadap semua mata uang.”