sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Dunia Berkilau, Saham ARCI-BRMS Cs Ikut Kinclong

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
13/10/2025 12:16 WIB
Saham-saham emiten tambang emas kompak menghijau pada awal pekan, Senin (13/10/2025).
Harga Emas Dunia Berkilau, Saham ARCI-BRMS Cs Ikut Kinclong. (Foto: Freepik)
Harga Emas Dunia Berkilau, Saham ARCI-BRMS Cs Ikut Kinclong. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham-saham emiten tambang emas kompak menghijau pada awal pekan, Senin (13/10/2025), seiring kenaikan harga logam mulia acuannya yang bergerak mendekati rekor tertingginya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga istirahat makan siang, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) meningkat 4,67 persen ke Rp1.120 per unit, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melesat 5,41 persen menjadi Rp7.800 per unit, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mendaki 5,85 persen.

Nama-nama lainya juga terdongkrak. Sebut saja, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) naik 2,59 persen, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terapresiasi 1,45 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 1,21 persen, dan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) tumbuh 0,23 persen.

Harga emas spot (XAU/USD) naik ke USD4.050 per ons pada Senin, mendekati rekor tertinggi yang sempat disentuh di awal sesi. Kenaikan ini terjadi di tengah memanasnya kembali ketegangan dagang Amerika Serikat (AS)-China dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global yang mendorong permintaan aset aman.

Melansir Trading Economics, pada Jumat pekan lalu, Presiden Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 100 persen untuk ekspor asal China serta menerapkan kontrol ekspor baru atas perangkat lunak penting mulai 1 November.

Namun, ia kemudian melunak dengan menyatakan bahwa AS ingin mendukung, bukan merugikan, China.

Sementara itu, Beijing membela kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang yang baru dan memperingatkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah balasan jika AS menerapkan tarif tambahan.

Ketidakpastian pasar juga meningkat karena penutupan sebagian pemerintahan AS telah berlangsung lebih dari satu pekan, membuat pasar kehilangan sejumlah indikator ekonomi penting untuk menilai kondisi perekonomian.

Meski begitu, pelaku pasar secara luas memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada setiap sisa pertemuannya tahun ini.

Di Timur Tengah, Trump pada Minggu menyatakan perang Gaza telah berakhir saat dirinya bersiap menuju Israel. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement