"Perang Rusia–Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Negara-negara G7 justru memperkuat tekanan terhadap Rusia, sementara intelijen Ukraina mulai menargetkan infrastruktur energi Rusia," ungkapnya.
Namun, dari Timur Tengah muncul kabar yang sedikit meredakan ketegangan. Hamas dikabarkan menerima proposal perdamaian yang diinisiasi oleh Presiden Donald Trump.
“Langkah ini berpotensi menciptakan stabilitas di kawasan, sehingga dapat sedikit menekan harga emas dunia,” ujar dia.
Selain faktor geopolitik, Ibrahim juga menyoroti kondisi pemerintahan Amerika Serikat yang saat ini mengalami penutupan sebagian (government shutdown) akibat belum tercapainya kesepakatan anggaran antara Partai Republik dan Partai Demokrat.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa kondisi ini tidak berarti Amerika Serikat berada di ambang kebangkrutan.