Dari sisi kebijakan moneter, Ibrahim memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan Oktober mendatang, dengan probabilitas mencapai 98 persen. Dia juga memproyeksikan ada potensi dua kali lagi penurunan suku bunga hingga akhir tahun.
“Ekspektasi pemangkasan suku bunga turut mendukung harga emas, karena membuat dolar AS sedikit melemah,” katanya.
Di pasar dalam negeri, penguatan nilai tukar rupiah pada akhir pekan lalu menjadi salah satu faktor yang menahan kenaikan harga emas lokal.
“Rupiah sempat menguat karena efek shutdown pemerintahan federal AS, sehingga harga logam mulia di dalam negeri tetap tertahan,” kata Ibrahim.
Secara teknikal, ia menilai harga emas dunia berpotensi bertahan di kisaran USD3.800-USD3.950 per troy ounce sebelum kembali menguji level psikologis USD4.000.