“Ada ketidakpastian terkait rencana tarif dan hal-hal lainnya, dan emas biasanya berkinerja baik ketika ada ketidakpastian besar atau bahkan moderat di pasar. Emas menjadi tempat yang secara alami diminati orang,” ujar Manajer Portofolio Senior di Sprott Asset Management, Ryan McIntyre.
Trump mengungkapkan, pemerintahannya sedang mendiskusikan pemberlakuan tarif 10 persen pada barang impor dari China mulai 1 Februari. Pada hari yang sama, ia sebelumnya menyebut bahwa Meksiko dan Kanada juga dapat dikenakan tarif sekitar 25 persen.
Emas sering dipandang sebagai aset aman atau safe haven di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik.
Namun, kebijakan Trump secara umum dianggap dapat memicu inflasi, sehingga memaksa Federal Reserve (The Fed) AS mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama untuk mengendalikan tekanan harga yang meningkat.
Trump belum memberikan banyak rincian mengenai rencana tarifnya, sehingga investor mempertanyakan seberapa agresif kebijakan tersebut dan sejauh mana dampaknya.