"Setelah rilis tersebut, imbal hasil obligasi naik, dan USD menguat terhadap mata uang utama—faktor yang biasanya membebani harga emas.”
Namun, katanya, emas masih mampu naik karena kekhawatiran investor terhadap risiko ekonomi yang lebih luas melebihi meningkatnya biaya peluang untuk memegang aset tanpa imbal hasil.
Analis Senior di Trade Nation, David Morrison, mencatat, aksi harga baru-baru ini menunjukkan emas sedang membangun basis bullish yang konstruktif.
"Fakta bahwa emas dapat melakukannya meskipun USD menguat dan imbal hasil obligasi meningkat menunjukkan ketangguhan emas dan pengakuannya sebagai tempat berlindung di masa ketidakpastian ekonomi dan politik," ujar Morrison.
"Selama harga emas tidak jatuh signifikan di bawah USD2.640, emas memiliki peluang besar untuk naik lebih tinggi, terutama mengingat ketidakpastian terkait pemerintahan Trump yang akan datang.”