“Saya kira nada Trump yang lebih berdamai sejak pengumuman awal tarif 100 persen membuat perdagangan emas sedikit kehilangan panas,” kata trader logam independen, Tai Wong, dikutip Reuters.
Trump pada Jumat juga mengonfirmasi pertemuan dengan Presiden China, yang sedikit meredakan kekhawatiran pasar terkait konflik dagang antara kedua negara.
Sebagai aset lindung nilai tradisional terhadap ketidakpastian, harga emas telah melesat lebih dari 62 persen sepanjang tahun ini.
Lonjakan itu ditopang oleh ketegangan geopolitik, pembelian oleh bank sentral, pergeseran dari dolar, serta aliran dana kuat ke reksa dana berbasis emas. Spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed turut mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini.
“Kami memperkirakan harga emas rata-rata USD4.488 pada 2026, dengan potensi kenaikan lebih lanjut dari faktor struktural yang menopang pasar,” ujar Kepala Riset Komoditas Global di Standard Chartered Bank, Suki Cooper.