Selain itu, situasi utang AS diperkirakan memburuk dan defisit kian membesar di bawah pemerintahan Trump, yang akan terus memicu permintaan aset safe-haven seperti emas.
Pasar emas tidak menunjukkan reaksi signifikan terhadap data ekonomi terbaru. Namun, menurut beberapa analis, data ini bisa menambah tekanan jual karena pasar sedang menghadapi tantangan di dekat level support penting.
Sementara itu, aktivitas transaksi meningkat meski suku bunga hipotek tetap tinggi. Kepala Ekonom NAR Lawrence Yun menyebut, calon pembeli kini mulai merasa lebih nyaman dengan kondisi pasar.
"Para konsumen tampaknya telah menyesuaikan ekspektasi terkait suku bunga hipotek dan memanfaatkan peningkatan persediaan properti," ujar Yun dalam laporan tersebut, dikutip Kitco, Senin (30/12).
"Suku bunga hipotek rata-rata di atas 6 persen selama 24 bulan terakhir. Pembeli kini tidak lagi menunggu atau berharap suku bunga turun drastis. Selain itu, mereka berada dalam posisi lebih baik untuk bernegosiasi karena pasar mulai bergeser dari pasar penjual."