Jika data tersebut lebih rendah dari perkiraan, dolar AS bisa melemah dan mengerek harga emas.
Sebaliknya, kata Meir, jika hasilnya lebih tinggi, imbal hasil obligasi AS dapat meningkat dan membebani emas, meski dampaknya diperkirakan terbatas karena tingginya minat beli saat harga turun.
Ketua Federal Reserve (The Fed) AS Jerome Powell juga dijadwalkan memberikan testimoni di Kongres pada Selasa dan Rabu, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS.
Emas telah berkali-kali mencetak rekor baru tahun ini, didorong oleh kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global, perang dagang, dan inflasi tinggi.
Kepala strategi pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, memperkirakan harga emas dapat naik lebih lanjut hingga mencapai USD3.250 atau bahkan USD3.500. (Aldo Fernando)