sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Kembali Sentuh Rekor Tertinggi Imbas Diborong Sejumlah Bank Sentral

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
09/04/2024 09:25 WIB
Harga emas di pasar spot kembali menyentuh all time high (ATH) di level USD2.361 per troy ons pada perdagangan Selasa (9/4/2024).
Harga Emas Kembali Sentuh Rekor Tertinggi Imbas Diborong Sejumlah Bank Sentral. (Foto MNC Media)
Harga Emas Kembali Sentuh Rekor Tertinggi Imbas Diborong Sejumlah Bank Sentral. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Harga emas di pasar spot kembali menyentuh all time high (ATH) di level USD2.361 per troy ons pada perdagangan Selasa (9/4/2024).

Emas kembali menyentuh level tertinggi seiring didorong oleh kuatnya permintaan dari bank-bank besar Asia. Emas juga terus reli sedari pekan lalu karena tersengat sentimen positif data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) dan pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Harga emas naik melampaui USD2.320 per troy ons dan melanjutkan kenaikannya untuk minggu ketiga berturut-turut.

Pada penutupan perdagangan Senin (8/4/2024), harga emas naik ditutup melesat 1,18 persen di level USD2.357 per troy ons. Secara mingguan, logam mulia tersebut sudah melonjak 2,92 persen dan secara bulanan sudah menguat 7,52 persen.

Melansir Trading Economics, Bank Rakyat China (PBOC) diketahui secara konsisten membeli logam mulia selama 17 bulan terakhir. Cadangannya meningkat menjadi 72,74 juta troy ons pada Maret dari 72,58 juta troy ons pada Februari. 

Negara lain, seperti India, Turki, dan Kazakhstan juga meningkatkan pembelian emas batangan mereka tahun ini. 

Reli emas terjadi meskipun permintaan safe haven menurun karena risiko geopolitik di Timur Tengah memudar setelah Pasukan Pertahanan Israel menarik sebagian besar brigadenya keluar dari Gaza selatan. 

Trader kini fokus pada data inflasi AS yang akan datang dan rilis notulen rapat FOMC minggu ini untuk mengukur prospek kebijakan moneter The Fed.

Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.

Perekonomian AS dilaporkan menambah lapangan kerja terbanyak dalam 10 bulan, sementara tingkat pengangguran turun di bawah perkiraan. 

Kondisi ini menunjukkan berlanjutnya pengetatan pasar tenaga kerja dan mendukung kemungkinan tertundanya penurunan suku bunga. 

Sebelumnya, laporan pekerjaan AS yang kuat membuat pasar menurunkan perkiraan mereka terhadap penurunan suku bunga pertama di bulan Juni menjadi sekitar 50 persen. 

Perekonomian AS menambah 303 ribu pekerjaan di bulan Maret, yang merupakan jumlah terbesar dalam 10 bulan, dibandingkan dengan 270 ribu di bulan Februari dan ekspektasi pasar sebesar 200 ribu. 

Terjadi pertambahan lapangan kerja terjadi di bidang kesehatan, pemerintahan, dan konstruksi. Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 3,8 persen dan tingkat partisipasi meningkat menjadi 62,7 persen.

Pada Kamis (4/4/2024), Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari menyatakan, jika inflasi tetap tinggi, penurunan suku bunga mungkin tidak diperlukan tahun ini. 

Sebelumnya, Ketua The Fed Powell menekankan perlunya bukti berkelanjutan bahwa inflasi mendekati target 2 persen sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga. 

Investor juga tengah menunggu data inflasi AS minggu depan, yang dapat berdampak pada pengambilan keputusan The Fed dalam beberapa bulan mendatang.

Kinerja logam mulia selama ini telah didukung oleh taruhan penurunan suku bunga AS, pembelian spekulatif dan pembelian bank sentral, di tengah pertumbuhan lapangan kerja AS yang kuat pada bulan Maret.

(YNA)

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement