sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Mengilap Pekan Ini, Pecah Rekor USD4.000

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
11/10/2025 10:15 WIB
Harga emas mencatatkan kinerja yang solid, berhasil menembus level psikologis USD4.000 per ons untuk kedua kalinya dalam sepekan.
Harga Emas Mengilap Pekan Ini, Pecah Rekor USD4.000. (Foto: Freepik)
Harga Emas Mengilap Pekan Ini, Pecah Rekor USD4.000. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas mencatatkan kinerja yang solid, berhasil menembus level psikologis USD4.000 per ons untuk kedua kalinya dalam sepekan.

Harga emas spot (XAU) naik 1,02 persen menjadi USD4.016,68 per ons, usai sempat menyentuh rekor tertinggi (ATH) di USD4.059,35 pada Rabu. Sepanjang pekan ini, emas mencatat kenaikan 3,35 persen.

Lonjakan pada Jumat (11/10/2025) terjadi seiring peringatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai kemungkinan tarif baru terhadap China, yang memicu arus dana ke aset-aset aman.

Melansir dari Reuters, Trump mengatakan tidak ada alasan untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam dua minggu ke depan di Korea Selatan sebagaimana dijadwalkan. Ia juga menyebut AS tengah menghitung peningkatan besar tarif terhadap impor China, dalam unggahan di Truth Social.

“Memanaskan kembali perang dagang akan menekan dolar dan menguntungkan aset-aset aman,” ujar trader logam independen, Tai Wong.

Indeks dolar AS melemah 0,5 persen, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Pasar juga mencermati risiko politik di Eropa menyusul kemungkinan runtuhnya pemerintahan Prancis, serta dampak dari penutupan pemerintahan di Amerika Serikat (AS).

Selain itu, pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil, dan mencetak rekor tertinggi di USD4.059,35 pada Rabu, secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai saat ketidakpastian meningkat.

Risiko geopolitik, pembelian emas oleh bank sentral, arus masuk dana ke reksa dana berbasis emas, ekspektasi penurunan suku bunga AS, dan ketidakpastian ekonomi akibat tarif, semuanya menopang reli harga emas.

“Secara keseluruhan, ada risiko koreksi jangka pendek mengingat kenaikan harga emas yang begitu cepat dalam beberapa pekan terakhir. Namun dalam beberapa tahun ke depan, harga emas kemungkinan bergerak naik secara bertahap,” ujar ekonom iklim dan komoditas di Capital Economics, Hamad Hussain.

Perak juga ikut menguat berkat faktor-faktor serupa, ditambah kekhawatiran tentang defisit pasokan dan meningkatnya permintaan. Harga perak naik 2,1 persen ke USD50,13 per ons, sehari setelah menyentuh rekor USD51,22. Sejauh tahun ini, perak telah melonjak lebih dari 73 persen. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement