sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Naik Tipis di Tengah Memanasnya Ketegangan Timur Tengah

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
18/06/2025 07:10 WIB
Harga emas naik tipis pada Selasa (17/6/2025), terdorong oleh meningkatnya permintaan aset aman.
Harga Emas Naik Tipis di Tengah Memanasnya Ketegangan Timur Tengah. (Foto: Unsplash)
Harga Emas Naik Tipis di Tengah Memanasnya Ketegangan Timur Tengah. (Foto: Unsplash)

IDXChannel - Harga emas naik tipis pada Selasa (17/6/2025), terdorong oleh meningkatnya permintaan aset aman seiring memanasnya ketegangan antara Iran dan Israel. Namun, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) membatasi laju kenaikan logam mulia ini.

Di sisi lain, harga perak melonjak hingga menyentuh level tertinggi dalam 13 tahun terakhir.

Harga emas di pasar spot (XAU/USD) naik 0,2 persen menjadi USD3.390,59 per troy ons.

Indeks dolar AS menguat 0,8 persen, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Ketidakpastian geopolitik, terutama konflik antara Israel dan Iran yang kemungkinan masih akan meningkat sebelum mereda, akan menjaga harga emas tetap tinggi karena tingginya permintaan aset aman," ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wycoff, dikutip Reuters.

Presiden AS Donald Trump menyatakan ingin menyelesaikan sengketa nuklir dengan Iran secara menyeluruh, dan membuka kemungkinan mengirim pejabat tinggi AS untuk bertemu dengan pemerintah Iran, di tengah perang udara antara Israel dan Iran yang telah memasuki hari kelima.

Sementara itu, Federal Reserve (The Fed) dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada Rabu, diikuti oleh konferensi pers oleh Ketua The Fed Jerome Powell.

Bank sentral AS secara luas diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen, level yang telah bertahan sejak Desember lalu.

Lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian geopolitik umumnya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Survei yang dilakukan World Gold Council menunjukkan, bank sentral di berbagai negara memperkirakan porsi cadangan devisa mereka dalam bentuk emas meningkat dalam lima tahun ke depan.

Data ekonomi AS terbaru menunjukkan penjualan ritel turun lebih besar dari perkiraan pada Mei. Namun, belanja konsumen masih ditopang oleh pertumbuhan upah yang solid.

Harga perak di pasar spot naik hampir 2 persen ke USD37,05 per ons, level tertinggi sejak Februari 2012. Dalam catatannya, Citi menyebut harga perak bisa naik hingga USD40 dalam enam hingga dua belas bulan ke depan. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement