IDXChannel – Logam mulia bangkit pada Selasa (30/12/2025) setelah anjlok tajam pada hari sebelumnya. Perhatian pasar kembali tertuju pada risiko geopolitik dan ekonomi, yang menghidupkan kembali reli emas dan mengantarkannya menutup tahun terbaik sejak 1979.
Emas spot naik 0,16 persen menjadi USD4.339,39 per troy ons. Sehari sebelumnya, emas mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 21 Oktober, seiring aksi ambil untung menekan harga dari rekor tertinggi Jumat di USD4.549,71.
“Kemarin kami melihat volatilitas yang sangat ekstrem, dengan penguatan kuat pada perdagangan Asia lalu diikuti aksi ambil untung yang cukup besar. Namun hari ini situasi mulai stabil, dan secara umum sentimen perdagangan tetap kondusif,” ujar Wakil Presiden dan Kepala Strategi Logam Senior Zaner Metals, Peter Grant, dikutip Reuters.
Sebagai aset lindung nilai, emas telah melonjak 66 persen sepanjang 2025, kenaikan paling tajam sejak 1979, didukung kombinasi pelonggaran suku bunga, titik panas geopolitik, pembelian kuat bank sentral, serta arus masuk ke ETF berbasis emas batangan.
Risalah rapat terbaru menunjukkan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) menyepakati pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember setelah perdebatan yang sangat bernuansa mengenai risiko yang tengah dihadapi perekonomian AS.
The Fed dijadwalkan kembali bertemu pada 27-28 Januari, dengan investor saat ini memproyeksikan suku bunga tetap bertahan di level sekarang.
“Pasar masih skeptis terhadap kesepakatan damai Rusia-Ukraina, dan indikator risiko geopolitik yang lebih luas tetap tinggi,” kata Grant, seraya menambahkan faktor tersebut menopang harga.
Rusia menuduh Ukraina berupaya menyerang kediaman Presiden Vladimir Putin dan berjanji akan membalas, sementara Ukraina menyebut klaim itu tidak berdasar.
Perak melesat 7,3 persen ke USD77,48 per troy ons. Logam ini sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa USD83,62 pada Senin, sebelum mencatat penurunan harian terbesar sejak Agustus 2020.
Sepanjang tahun ini, perak telah meroket 168 persen, didorong masuknya perak ke dalam daftar mineral kritis AS, defisit pasokan, serta meningkatnya permintaan industri dan investor.
Platina naik 5,1 persen menjadi USD2.216,45 per ons. Pada Senin, platina juga sempat menyentuh rekor USD2.478,50, sebelum mengalami penurunan satu hari terbesar sepanjang sejarah.
Sementara itu, paladium menguat 1,6 persen ke USD1.639,08, setelah merosot sekitar 16 persen pada Senin. (Aldo Fernando)