Hal tersebut terutama datang dari negara-negara seperti China, sebagai antisipasi terhadap gangguan geopolitik yang lebih besar lagi di masa depan.
Analis Pasar Senior di Barchart Darin Newsom mengatakan, reli emas adalah sinyal bahwa investor khawatir The Fed tidak akan mampu mengendalikan inflasi karena mulai menurunkan suku bunga.
Darin menambahkan, dia juga melihat emas mendapat dukungan yang baik sebagai lindung nilai risiko geopolitik.
“Ketakutan geopolitik masih ada dan akan terus meningkat menjelang pemilu AS pada November,” katanya, dikutip Kitco, Jumat (29/3).
“Jika The Fed mulai menurunkan suku bunga, imbal hasil obligasi akan turun, sehingga menjadikan emas sebagai aset safe-haven yang lebih menarik,” imbuh Darin.