Bank sentral AS tersebut telah menurunkan suku bunga sebesar 100 basis poin sejak September, tetapi menangguhkan siklus pelonggaran pada Januari.
Para trader memproyeksikan pembuat kebijakan mempertahankan pendekatan berhati-hati. Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS naik 0,2 persen pada bulan lalu setelah sebelumnya meningkat 0,5 persen pada Januari.
Sementara itu, permintaan untuk ETF emas terus meningkat. SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikan emasnya bertambah menjadi 907,82 metrik ton pada 25 Februari, level tertinggi sejak awal 2025.
Menurut analis Standard Chartered, Suki Cooper, permintaan tinggi terhadap ETF emas, aksi beli bank sentral yang berkelanjutan, serta kekhawatiran inflasi akibat perubahan kebijakan perdagangan AS mendorong emas tetap menjadi aset yang menarik di tengah ketidakpastian global. (Aldo Fernando)