Satu penurunan lagi kemungkinan terjadi pada Desember. Lingkungan suku bunga rendah ini semakin meningkatkan daya tarik emas.
Di sisi perdagangan, pejabat AS pada Rabu mengecam kebijakan China yang memperketat ekspor logam tanah jarang. Mereka memperingatkan bahwa langkah tersebut mengancam rantai pasok global dan memberi sinyal kemungkinan adanya langkah balasan dari AS.
Sementara, dilansir dari Reuters, ANZ pada Kamis memperkirakan harga emas mencapai USD4.400 per ons pada akhir 2025, didorong oleh ketidakpastian geopolitik, ekonomi, dan keuangan yang meningkat, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed.
ANZ juga memproyeksikan harga emas mencapai puncak di kisaran USD4.600 per ons pada Juni 2026, sebelum perlahan menurun pada paruh kedua 2026 seiring berakhirnya siklus pelonggaran The Fed dan munculnya kejelasan mengenai pertumbuhan ekonomi AS serta kebijakan tarif perdagangan.
Namun, ANZ menyoroti adanya potensi risiko penurunan, termasuk kemungkinan sikap The Fed yang lebih hawkish dan pertumbuhan ekonomi yang tak terduga.