IDXChannel - Harga emas turun 0,17 persen pada pembukaan perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (26/4/2024), di level USD2.326 per troy ons pada pukul 8.14 WIB.
Harga emas di pasar spot semakin mundur dari rekor tertinggi baru (new all-time high/ATH) pasca rilis data PDB Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan Kamis (25/4), harga emas ditutup menguat 0,18 persen di level USD2.342 per troy ons. Dalam sepekan, harga emas sudah turun 2,66 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sebelumnya, emas naik melampaui USD2.410 per troy ons pada Jumat (19/4) dan menyentuh level ATH baru.
Emas sempat melesat 1,25 persen karena investor berbondong-bondong memborong aset safe-haven yang didorong oleh meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah.
Emas juga sempat menguat pada Kamis, didukung oleh melemahnya dolar, karena investor mencerna data ekonomi yang beragam dari AS dan potensi dampaknya terhadap siklus pelonggaran bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Data terbaru menunjukkan perekonomian AS hanya tumbuh sebesar 1,6 persen di Triwulan-I 2024, pertumbuhan terendah sejak kontraksi di Triwulan-II 2022, dan di bawah ekspektasi pasar 2,4 persen.
Belanja konsumen dan investasi tetap non-perumahan juga tumbuh lebih lambat. Pada saat yang sama, investasi inventaris swasta turun dan defisit perdagangan yang lebih besar mengurangi pertumbuhan sejak 2022.
Meskipun pertumbuhan PDB AS di kuartal I-2024 jauh di bawah perkiraan, inflasi konsumen meningkat menjadi 3,4 persen dari 1,8 persen di Triwulan-II 2024.
Kondisi ekonomi AS makin tak pasti dengan klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan. Ini bisa memperkuat alasan bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan suku bunga restriktifnya lebih lama.
Biasanya, kenaikan suku bunga mengurangi permintaan emas, namun, meningkatnya tekanan harga meningkatkan daya tariknya sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.
Pasar sekarang mengalihkan fokus mereka ke laporan PCE AS Maret pada Jumat untuk mendapatkan wawasan yang lebih jelas mengenai pergerakan harga. (ADF)