Wahyu menambahkan pihaknya fokus untuk meingkatkan performa fundamental, dengan mendorong perolehan sejumlah kontrak baru di salah satu Anak perusahaan Pertamina Holding. "Perseroan menjajaki kerjasama dengan Angkasa Pura, hingga melakukan finalisasi Kontrak Kerja dengan Cimory, FKS food, dan Semen Indonesia Distribusi," paparnya.
Bersamaan dengan IPO, LOPI juga mengadakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak 1.500.000 saham atau sebanyak 0,50% dari saham yang ditawarkan dalam IPO.
Pada saat yang bersamaan, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 150.000.000 waran seri I atau sebesar 18,75% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran, yang diberikan kepada setiap Pemegang Saham (DPS) baru yang namanya tercatat dalam DPS perseroan pada tanggal penjatahan secara cuma-cuma.
Setiap pemegang 2 saham baru akan memperoleh 1 waran seri I, yang dapat dikonversi setelah 6 bulan sejak tanggal penerbitan waran seri I di bursa efek, sampai dengan 1 hari kerja sebelum ulang tahun ke-1 pencatatan Waran, yaitu tanggal 9 April 2024. Masa berlaku Waran Seri I adalah sejak tanggal 9 Oktober 2023 sampai dengan 8 Oktober 2024. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp30 miliar.
Terkait rencana penggunaan dana, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 60% rencananya akan digunakan untuk modal kerja operasional, sekitar 9% akan digunakan untuk pembelian software Cargo Wise dan alat-alat teknologi untuk mendukung operasional dan penjualan serta mengintegrasikan sistem operasional Perusahaan, keuangan, sales, marketing dan pengelolaan aset. Sekitar 31% akan digunakan untuk pembelian armada truk baru melalui dealer resmi Isuzu yang tidak ada hubungan afiliasi dengan perseroan.