Dampak kejadian tersebut membuat impor kedelai yang masuk ke Indonesia turun 11,5% menjadi hanya 2,3 ton. Harga kedelai pun akhirnya naik menjadi 37% dibanding tahun sebelumnya menjadi sekitar 8300 hingga Rp 9.200 per kilogram.
"Stok dunia menurun otomatis harga melonjak relatif tinggi. Sekarang pun China masih mencari kedelai di Pasar Dunia. Perusahaan mendapatkan kedelai dari Amerika Serikat. Ini akan berdampak relasi besar karena kita belum tahu kedelai ini berhentinya kapan karena harga kedelai sudah di atas USD13 per 27 kg atau Rp16.700," ujarnya Prof Dwi.
Potensi naiknya harga kedelai bisa mencapai Rp10.000 kemungkinan karena tidak hanya China yang menyetok kedelai dalam jumlah yang besar di negaranya. Kekeringan di Amerika Latin menjadi penyebab utama padahal Amerika Latin menjadi salah satu produsen kedelai dunia yang berdampak terhadap pasokan kedelai Internasional.
Hal tersebut juga disebabkan kebijakan pemerintah yang berat terhadap konsumen membuat harga kedelai yang menjadi makanan utama memungkinkan lebih besar dari harga lauk. (FAHMI - Devi Puspitasari)