Tradingeconomics mencatat, selama setahun belakangan harga komoditas batu bara sudah anjlok hingga 11,02 persen.
Menurunnya harga batu bara dipengaruhi oleh sentimen dari China yang melanjutkan impor batu bara dari Australia sehingga mengurangi gangguan pasokan batu bara.
“Normalisasi harga batu bara berlangsung lebih cepat dari prediksi karena berkurangnya kekhawatiran akan kekurangan pasokan batu bara,” tulis riset tersebut.
Selain itu, cuaca yang lebih hangat di Amerika Serikat (AS) dan Eropa juga meredakan kekhawatiran akan kurangnya pasokan batu bara.
Kendati demikian, harga komoditas bisa mengalami rebound jangka pendek berkat berakhirnya libur Tahun Baru Imlek dan kembali normalnya permintaan batu bara di industri hilir.