"Ini menunjukkan keyakinan bahwa tarif perdagangan akan menekan permintaan minyak," kata analis PVM, Tamas Varga.
"Saudi, seperti banyak pihak lainnya, melihat keseimbangan pasokan dan permintaan bakal terdampak, sehingga mereka terpaksa menurunkan harga jual resmi mereka."
Tekanan harga semakin besar setelah OPEC+—yang mencakup Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya—mempercepat rencana peningkatan produksi.
Kelompok ini kini berencana mengembalikan 411.000 barel per hari ke pasar pada Mei, lebih tinggi dari rencana sebelumnya sebesar 135.000 barel per hari. (Aldo Fernando)