sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Anjlok, Arab Pangkas Produksi 1 Juta BOPD Mulai Juli 2023

Market news editor Dovana Hasiana/MPI
05/06/2023 09:21 WIB
Dengan keputusan tersebut, tingkat produksi Arab Saudi bakal berada di level terendah selama beberapa tahun terakhir.
Harga Minyak Anjlok, Arab Pangkas Produksi 1 Juta BOPD Mulai Juli 2023. (Foto: MNC Media)
Harga Minyak Anjlok, Arab Pangkas Produksi 1 Juta BOPD Mulai Juli 2023. (Foto: MNC Media)

Hal itu berarti, harga minyak bakal berada di level terendah sejak Juni 2021 ketika produksi masih pulih dari kedalaman wabah pandemi Covid-19. Adapun, harga minyak jenis West Texas Intermediate melonjak hampir 5% di awal sesi pada hari Senin (5/6/2023) sebelum memangkas beberapa kenaikan untuk diperdagangkan di atas USD73 per barel. Sementara, patokan global Brent naik menuju USD78 per barel.

Sebelumnya, Arab Saudi menjadi pemenang utama dari pembicaraan OPEC+ pada akhir pekan lalu sehingga dapat menaikkan batas produksinya tahun depan dengan mengorbankan beberapa anggota Afrika, yang diminta menyerahkan sebagian dari kuota mereka yang tidak terpakai.

Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei berterima kasih kepada rekan-rekannya atas peningkatan tersebut dan menyatakan kesetiaan negaranya kepada kartel. “Kami akan selalu mendukung OPEC dan akan selalu bersama,” kata Al Mazrouei.

Itu adalah pernyataan penting dari pihak yang sempat mengancam akan keluar dari grup jika tidak mendapatkan kuota yang lebih tinggi.

Sementara, Rusia sebagai produsen OPEC+ terbesar kedua tidak diharuskan untuk melakukan pemotongan tambahan tahun ini, tetapi seperti anggota lainnya, Rusia memperpanjang pembatasan yang ada selama 12 bulan hingga akhir 2024.

Pengumuman kesepakatan OPEC+ ditunda beberapa jam karena para menteri butuh lebih banyak waktu untuk bernegosiasi, khususnya negara-negara Afrika yang enggan menurunkan batas produksi mereka.  

Pada akhirnya, kebuntuan diselesaikan setelah negara-negara Afrika setuju untuk menurunkan batas produksi dan tunduk pada tinjauan independen atas kapasitas produksi mereka.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement