"Kekhawatiran yang terus berlanjut tentang lambatnya permintaan di China menyebabkan aksi jual," kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, unit dari Nissan Securities, sambil menambahkan faktor lain yang mempengaruhi adalah akan berakhirnya musim puncak berkendara di AS.
"Namun, ketegangan di Timur Tengah dan eskalasi perang Rusia-Ukraina, yang menimbulkan risiko pasokan, masih menopang pasar," ujarnya.
Pada Kamis, data dari China menunjukkan, ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut kehilangan momentum pada Juli, seiring harga rumah baru jatuh pada laju tercepat dalam sembilan tahun terakhir, produksi industri melambat, dan pengangguran meningkat.
Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan trader soal penurunan permintaan dari China, di mana kilang-kilang secara tajam mengurangi tingkat pengolahan minyak mentah bulan lalu karena lemahnya permintaan bahan bakar.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv pada Minggu dalam kunjungan lain ke Timur Tengah untuk mendorong gencatan senjata di Gaza. Namun, Hamas meragukan misi ini dengan menuduh Israel menghambat upayanya.