Data inflasi China untuk September menunjukkan harga konsumen hanya naik 0,4 persen, di bawah ekspektasi para ekonom yang memperkirakan kenaikan 0,6 persen.
Ini merupakan peningkatan harga paling lambat dalam tiga bulan.
Meskipun harga konsumen yang lebih rendah biasanya dianggap positif bagi harga minyak, para ahli menafsirkan perlambatan inflasi China sebagai cerminan dari melemahnya permintaan yang diperkirakan akan terus melemah seiring perlambatan inflasi.
"China menghadapi tekanan deflasi yang terus-menerus akibat lemahnya permintaan domestik. Perubahan kebijakan fiskal seperti yang disampaikan dalam konferensi pers kemarin (Sabtu) dapat membantu mengatasi masalah ini," kata Pinpoint Asset Management yang berbasis di Hong Kong. (Aldo Fernando)