Data yang dirilis Selasa juga kurang mendukung. “Ekspor Agustus melebihi ekspektasi, impor mengecewakan, dan pembelian minyak mentah asing turun 7 persen dibandingkan tahun lalu,” kata PVM Oil Associates.
Dalam Laporan Prospek Energi Jangka Pendek bulanan, Badan Informasi Energi (EIA) menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak untuk 2024 sebesar 0,2 juta barel per hari, menjadi 0,9 juta bph dibandingkan permintaan tahun sebelumnya.
Penurunan ini mengikuti langkah OPEC yang sebelumnya memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan untuk 2024 menjadi 2,03 juta barel per hari dibandingkan level tahun sebelumnya, turun dari perkiraan September sebesar 2,11 juta.
Untuk 2025, OPEC merevisi perkiraan pertumbuhan permintaannya menjadi 1,7 juta bph, turun 40.000 bph dari proyeksi sebelumnya.
Penurunan ini dipicu oleh konsumsi minyak yang lebih lemah di China, terutama karena meningkatnya penjualan kendaraan listrik yang mengurangi permintaan bahan bakar tradisional.