Rusia sebagai pengekspor minyak terbesar kedua di dunia, dinilai menjadi kunci dari kondisi pasar yang ketat saat ini di tengah harapan ada resolusi perdamaian.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa menaruh harapan untuk diakhirinya perang di Ukraina, yang dimulai setelah operasi khusus pada 24 Februari.
"Putin mengatakan pembicaraan damai dengan Ukraina menemui jalan buntu, sementara menyatakan akan melakukan serangan selama tujuh minggu. Ini meningkatkan risiko lanjutan gangguan pasokan di pasar minyak," kata analis minyak ANZ dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Rabu, (13/4/2022)
Rusia melaporkan produksi kondensat minyak dan gas turun di bawah 10 juta barel per Senin (11/4), yang notabene level terendah sejak Juli 2020. Sanksi yang dikenakan barat terhadap Rusia sejak hingga kendala logistik terus menghambat perdagangan, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov mengatakan Selasa malam bahwa negara itu siap untuk menjual minyak dan produk minyak ke "negara-negara sahabat dalam kisaran harga berapa pun", sebagaimana dilaporkan kantor berita Interfax.