Namun, laporan menyebutkan OPEC sedang mempertimbangkan kembali rencana untuk menambah pasokan ke pasar.
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Reuters melaporkan, kartel minyak tersebut mungkin menunda tambahan pasokan tersebut. OPEC sendiri telah menyatakan, rencana pemulihan pemotongan sukarela ini bergantung pada kondisi pasar.
"Kita bisa berargumen bahwa langkah bijak adalah menunggu hingga Desember sebelum menekan tombol pemulihan mengingat kekhawatiran permintaan yang kembali muncul,” kata Helima Croft, Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital Markets, dalam catatannya pada Senin.
Sementara kawasan APAC (Asia Pasifik) diharapkan menjadi penopang utama pertumbuhan tahun ini, kata Helima, kinerja China yang mengecewakan telah mengganggu proyeksi pertumbuhan 2024.
Penurunan harga ini terjadi meskipun pasokan dari Libya tetap terbatas, di mana ekspor sebesar 0,7 juta barel per hari terhenti di tengah perebutan antara dua pemerintah yang bersaing di negara tersebut atas kontrol bank sentral dan pendapatan minyak. (Aldo Fernando)