Penguatan harga minyak masih didukung perpanjangan pengurangan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia. Selain itu, ada kekhawatiran terkait pasokan yang didorong oleh potensi konflik antara Rusia dan Ukraina di wilayah Laut Hitam yang mengancam pengiriman minyak Rusia.
Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi yang solid di tengah pemulihan ekonomi di China diperkirakan akan mendorong konsumsi minyak ke depan.
Indeks harga konsumen AS untuk Juli yang dirilis pada Kamis kemarin juga memicu spekulasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga yang agresif.
Data ekonomi lainnya minggu ini juga menjadi sentimen pasar minyak terutama China yang resmi jatuh ke dalam deflasi, serta aktivitas industri yang masih mengalami tekanan lanjutan meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. (ADF)