“Arab Saudi, Kuwait, Irak, dan Iran seluruhnya mengandalkan satu jalur sempit untuk mengekspor minyak,” kata Rabobank dalam catatannya tentang Selat Hormuz.
Sekitar seperlima konsumsi minyak dunia atau sekitar 18 hingga 19 juta barel per hari minyak, kondensat, dan bahan bakar melewati selat ini.
“Tindakan Israel sejauh ini belum menyentuh infrastruktur energi Iran, termasuk Pulau Kharg yang menjadi terminal bagi sekitar 90 persen ekspor minyak mentah Iran,” kata Kepala Riset Komoditas di Societe Generale, Ben Hoff.
“Namun ini membuka kemungkinan eskalasi lanjutan yang bisa mengikuti logika ‘energi dibalas energi’, di mana serangan terhadap infrastruktur minyak satu pihak dapat memicu serangan balasan terhadap pihak lainnya,” ujar Hoff.
Analis menilai Iran bisa menanggung kerugian besar jika sampai menutup Selat Hormuz.