Dinar Fitra Maghiszha
IDXChannel - Harga minyak mentah memanas pada pekan yang berakhir 20 September 2024. Data pasar mencatat kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) naik hampir 5 persen dalam sepekan.
Hingga Senin (23/9) pukul 11:59 WIB, harga kontrak WTI naik 0,92 persen ke level USD71,65 per barel, dalam data perdagangan di New York Mercantile Exchange (NYMEX).
Peningkatan harga acuan minyak mentah ini dinilai menjadi katalis bagi pergerakan saham produsen minyak bumi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menilai, harga WTI telah mengalami rebound sejak menyentuh USD60 per barel. Organisasi negara pengekspor minyak bumi dan sekutunya (OPEC+) dikabarkan akan menghentikan pembatasan produksi mulai September 2024.
Secara teknikal, saham MEDC disebut sedang dalam fase bullish reversal. Indikator MACD bar histogram mulai positif dalam momentum akumulasi.
Pada sesi penutupan sesi pertama, Senin (23/9), saham MEDC stagnan 0,00 persen ke level Rp1.265 per saham.
"MEDC bullish reversal, berpotensi lanjutkan penguatan jika berhasil breakout level resistance Rp1.280," kata Ratih dalam risetnya, siang ini.
Target price (TP) MEDC berada di level Rp1.300, dengan stop loss di Rp1.240 per saham.
Sementara menurut riset Phintraco Sekuritas, Senin (23/9), MEDC dapat dilakukan 'Buy on Support' dengan entry level di kisaran Rp1.250 per saham.
Target pertama MEDC menurut Phintraco, berada di level Rp1.325 per saham, dengan target lanjutan ke Rp1.380 per saham.
"Stop loss di bawah harga Rp1.205 per saham," tulis riset Phintraco.
Emiten milik konglomerat Arifin Panigoro itu diketahui berencana mengeksekusi pembelian kembali (buyback) surat utang melalui penawaran tender tunai. MEDC melalui anak usahanya, Medco Oak Tree Pte Ltd dan Medco Bell Pte Ltd akan buyback dua seri surat utang senilai USD150 juta.
(Fiki Ariyanti)
