Dalam survei mingguan, Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan cadangan minyak komersial AS turun 1,4 juta barel pada pekan lalu, sementara perkiraan konsensus dari analis yang disurvei Oilprice.com memperkirakan penurunan 1,23 juta barel.
Sentimen pesimistis masih tertutup oleh keputusan China pada hari Senin untuk melonggarkan kebijakan moneter untuk pertama kalinya dalam 14 tahun.
Langkah ini diambil menjelang Konferensi Kerja Ekonomi Pusat, dengan tujuan merangsang perekonomian yang tengah berjuang menghadapi konsumsi lesu dan tekanan deflasi.
Importir minyak nomor satu ini merupakan sumber terbesar pertumbuhan permintaan hingga tahun ini.
Para trader pun berharap langkah-langkah stimulus akan menghidupkan kembali minat China akan minyak, bahkan saat presiden terpilih AS Donald Trump berjanji akan memberlakukan tarif berat pada ekspor China ke Negeri Paman Sam.