Penurunan harga minyak menjelang akhir pekan lalu mengakhiri tren kenaikan dua hari, di tengah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan untuk Juni, yang memperkuat harapan penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Sentimen pasar kini bergeser, di mana para pedagang sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 93 persen pada September, naik dari 73 persen pada awal minggu.
Meskipun harga minyak mengalami sedikit penurunan, terdapat tanda-tanda menggembirakan dari kuatnya permintaan pada musim panas.
Selain itu, tanda-tanda permintaan yang kuat di musim panas mendukung harga minyak. Berdasarkan rata-rata pergerakan empat minggu, permintaan bahan bakar jet AS telah mencapai tingkat tertinggi sepanjang tahun ini sejak 2019, sementara permintaan bensin telah melonjak ke tingkat tertinggi sejak 2021.
Harga minyak juga masih dibayangi pelemahan ekonomi China yang masih berlanjut. Perekonomian China dilaporkan tumbuh 4,7 persen yoy pada kuartal kedua 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.