"Ali Shamkhani, penasihat militer dan nuklir utama serta kepercayaan Ayatollah, dilaporkan di berbagai media menyatakan bahwa Iran bersedia melepaskan uranium yang diperkaya tinggi, hanya menyisakan yang dibutuhkan untuk kepentingan sipil," demikian kata PVM Oil Associates, dilansir MT Newswires.
"Iran juga bersedia mengizinkan pengawasan inspektur, dan berkomitmen untuk tidak memproduksi senjata nuklir dengan imbalan pencabutan sanksi secara penuh dan segera," ujar lembaga tersebut.
Kembalinya ekspor minyak Iran akan menjadi faktor penekan harga tambahan. Sejak awal tahun, harga minyak telah turun 14 persen akibat melemahnya ekonomi global dan meningkatnya pasokan dari OPEC+, yang berencana menambah pasokan sebanyak 411.000 barel per hari pada Juni, sementara produksi dari luar kelompok ini juga terus meningkat.
Badan Energi Internasional (IEA) pada Kamis menyatakan, mereka memperkirakan persediaan global naik rata-rata 720 ribu barel per hari tahun ini dan 930 ribu barel per hari tahun depan, setelah sempat turun pada 2024. Lembaga ini juga menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan untuk tiga kuartal terakhir 2025 menjadi 0,65 juta barel per hari dari 0,99 juta barel per hari pada kuartal pertama.
Meski ada potensi peningkatan pasokan, harapan terhadap pemangkasan suku bunga di AS mendukung prospek harga yang lebih kuat karena dapat mendorong aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.