sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Naik Tipis Terkerek Pelemahan Dolar dan Kekhawatiran Pasokan

Market news editor Nia Deviyana
26/10/2022 07:13 WIB
Harga minyak terkerek dolar yang lebih lemah dan kekhawatiran pasokan yang disorot Menteri Energi Arab Saudi.
Harga Minyak Naik Tipis Terkerek Pelemahan Dolar dan Kekhawatiran Pasokan. Foto: MNC Media.
Harga Minyak Naik Tipis Terkerek Pelemahan Dolar dan Kekhawatiran Pasokan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Harga minyak naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa (25/10/2022), rebound lebih dari USD1 per barel dari penurunan awal. Harga minyak terkerek dolar yang lebih lemah dan kekhawatiran pasokan yang disorot Menteri Energi Arab Saudi.

Melansir Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik 26 sen dan menetap di USD93,52 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 74 sen menjadi USD85,32.

Indeks dolar AS turun selama perdagangan sore, membuat minyak dalam denominasi greenback menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, dan membantu mendorong harga lebih tinggi.

Dukungan lebih lanjut datang dari komentar Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman yang mengungkapkan cadangan energi digunakan sebagai mekanisme untuk memanipulasi pasar.

"Adalah tugas saya untuk menjelaskan bahwa kehilangan stok darurat mungkin menyakitkan di bulan-bulan mendatang," katanya pada konferensi Future Initiative Investment (FII) di Riyadh.

Sementara itu, pengetatan pasar untuk gas alam cair (LNG) di seluruh dunia dan pengurangan pasokan oleh produsen minyak utama telah menempatkan dunia di tengah krisis energi global pertama yang sesungguhnya," kata Fatih Birol, kepala Badan Energi Internasional (IEA).

Komentar dari Riyadh dan IEA adalah pengingat, bahwa ketika bicara tentang krisis energi, itu masih jauh dari selesai," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group. 

"Masih ada kekhawatiran pasar kekurangan pasokan."

Aktivitas ekonomi yang tidak pasti di Amerika Serikat dan China, dua konsumen minyak terbesar dunia, membatasi harga minyak.

Pada Senin, data pemerintah menunjukkan impor minyak mentah China pada September menunjukkan 2% lebih rendah dari tahun sebelumnya, sementara aktivitas bisnis berkontraksi di zona euro, Inggris, dan Amerika Serikat pada bulan Oktober.

Kepala Eksekutif Goldman Sachs David Solomon mengatakan dia yakin resesi AS menjadi "kemungkinan besar", sementara itu resesi juga bisa terjadi di Eropa.

"Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunga acuan di luar kisaran 4,50%-4,75% jika tidak melihat perubahan nyata dalam inflasi," ujarnya pada konferensi FII.

Stok minyak mentah AS naik sekitar 4,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 21 Oktober 2022, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. Persediaan bensin turun sekitar 2,3 juta barel, sementara stok sulingan naik sekitar 600.000 barel.

Data pemerintah AS tentang stok minyak mentah akan dirilis pada Rabu (26/10/2022). (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement