sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Naik Tipis usai Perundingan Damai Moskow Buntu

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
04/12/2025 07:27 WIB
Kenaikan ini terjadi setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Harga Minyak Naik Tipis usai Perundingan Damai Moskow Buntu. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Naik Tipis usai Perundingan Damai Moskow Buntu. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak dunia ditutup menguat pada Rabu (3/12/2025). Kenaikan ini terjadi setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina yang sebenarnya dapat meringankan sanksi terhadap sektor minyak Moskow.

Namun, penguatan harga tersebut tetap tertahan oleh kekhawatiran kelebihan pasokan.

Minyak Brent meningkat 0,4 persen, menjadi USD62,67 per barel. West Texas Intermediate (WTI) naik 0,5 persen, ke USD58,95 per barel. Kedua kontrak tersebut sebelumnya terkoreksi lebih dari 1 persen pada hari sebelumnya.

Administrasi Informasi Energi (EIA) AS melaporkan bahwa persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat naik pada pekan lalu, menambah kekhawatiran pasar mengenai potensi kelebihan pasokan.

Stok minyak mentah bertambah 574.000 barel dalam pekan yang berakhir 28 November, berlawanan dengan jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 821.000 barel.

Stok bensin meningkat 4,52 juta barel, jauh di atas proyeksi kenaikan 1,5 juta barel, sementara persediaan distilat, termasuk solar dan minyak pemanas, bertambah 2,1 juta barel, melampaui ekspektasi kenaikan 0,7 juta barel. Rilis data sempat tertunda akibat kendala teknis.

“Pasokan global secara keseluruhan masih sangat berlimpah. Pasar tengah menyesuaikan diri karena kesepakatan perdamaian Ukraina-Rusia diperkirakan tertunda,” ujar Senior Vice President of Trading di BOK Financial, Dennis Kissler.

Kissler melanjutkan, “Pasar masih berada dalam kondisi sangat sensitif karena sederet isu geopolitik besar.”

Rusia dan AS gagal mencapai kompromi setelah pertemuan lima jam antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan utama Presiden AS Donald Trump, menurut pernyataan pemerintah Rusia pada Rabu.

Pasar tengah menunggu hasil pembicaraan tersebut untuk melihat apakah kesepakatan dapat membuka peluang pencabutan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Rusia, termasuk raksasa minyak Rosneft dan Lukoil, yang dapat melonggarkan pasokan minyak yang selama ini terhambat.

Putin pada Selasa menuding bahwa negara-negara Eropa menghalangi upaya AS mengakhiri perang dengan mengajukan proposal yang dinilai ‘sama sekali tidak dapat diterima’ oleh Moskow.

Serangan terbaru Ukraina di fasilitas ekspor minyak di pesisir Laut Hitam Rusia kembali menyoroti risiko geopolitik yang timbul dari perang tersebut. Ukraina juga menyerang dua kapal tanker yang terkena sanksi dan terlibat dalam pengangkutan minyak Rusia di wilayah yang sama pekan lalu.

Putin pada Selasa mengatakan Rusia akan mengambil tindakan terhadap kapal tanker dari negara-negara yang membantu Ukraina, langkah yang dinilai analis dapat menambah ketegangan geopolitik. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement