sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Stabil Usai Terjun 4 Persen di Sesi Sebelumnya

Market news editor Nur Ichsan Yuniarto
14/11/2025 07:47 WIB
Harga minyak relatif stabil pada Kamis (13/11/2025) usai turun sekitar 4 persen pada sesi sebelumnya.
Harga Minyak Stabil Usai Terjun 4 Persen di Sesi Sebelumnya
Harga Minyak Stabil Usai Terjun 4 Persen di Sesi Sebelumnya

IDXChannel - Harga minyak relatif stabil pada Kamis (13/11/2025) usai turun sekitar 4 persen pada sesi sebelumnya. Investor mempertimbangkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global dengan sanksi yang akan diberlakukan terhadap Lukoil Rusia.

Kontrak berjangka minyak Brent naik 30 sen, atau 0,5 persen, menjadi USD63,01 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 20 sen, atau 0,3 persen, menjadi USD58,69 per barel, setelah turun 4,2 persen pada Rabu.

“Harga minyak diperkirakan akan mendapat dukungan signifikan di sekitar USD60 per barel, terutama mengingat kemungkinan gangguan jangka pendek pada aliran ekspor Rusia setelah sanksi yang lebih ketat diberlakukan,” kata Kepala Tim Sektor Energi DBS Bank Suvro Sarkar dilansir dari Reuters, Jumat (14/11/2025).

Amerika Serikat (AS) telah memberlakukan sanksi terhadap Lukoil sebagai bagian dari upayanya untuk membawa Rusia ke meja perundingan mengenai Ukraina. Sanksi tersebut melarang transaksi dengan perusahaan Rusia tersebut setelah 21 November 2025.

Kenaikan harga tertahan setelah laporan dari Badan Informasi Energi atau Energy Information Administration (EIA) menunjukkan kenaikan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan, sementara stok bensin dan distilat turun kurang dari perkiraan pada pekan lalu.

Stok minyak mentah naik 6,4 juta barel menjadi 427,6 juta barel pada pekan yang berakhir 7 November dibandingkan dengan perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar kenaikan 1,96 juta barel.

Asosiasi Minyak Amerika atau The American Petroleum Institute (API) mengatakan  persediaan minyak mentah AS naik 1,3 juta barel pada pekan yang berakhir 7 November, menurut sumber pasar.

Harga minyak turun lebih dari USD2 per barel pada Rabu setelah Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan pasokan minyak global akan sedikit melebihi permintaan pada 2026, pergeseran lebih lanjut dari proyeksi sebelumnya kelompok tersebut tentang defisit.

“Kelemahan harga baru-baru ini tampaknya dipicu oleh revisi OPEC terhadap keseimbangan pasokan-permintaan pada 2026 dalam laporan bulanan mereka, yang menegaskan bahwa kelompok tersebut kini mengakui kemungkinan kelebihan pasokan pada 2026, bertentangan dengan sikap optimis mereka sepanjang ini,” kata Sarkar.

OPEC mengatakan bahwa mereka memperkirakan kelebihan pasokan tahun depan karena peningkatan produksi yang lebih luas oleh OPEC+, kelompok produsen yang meliputi anggota OPEC dan sekutunya seperti Rusia.

Badan Energi Internasional atau The International Energy Agency (IEA) menaikkan proyeksi pertumbuhan pasokan minyak global untuk tahun ini dan tahun depan dalam laporan pasar minyak bulanan pada Kamis, menandakan kelebihan pasokan yang lebih besar pada tahun 2026.

EIA juga mengatakan dalam Outlook Energi Jangka Pendek pada Rabu bahwa produksi minyak AS diperkirakan akan mencapai rekor lebih besar tahun ini daripada perkiraan sebelumnya.

"Stok minyak global akan terus meningkat hingga 2026 karena peningkatan produksi lebih cepat daripada permintaan bahan bakar minyak, menambah tekanan pada harga minyak," kata EIA.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement