Sementara itu, AS mencatatkan kenaikan produksi minyak serpih cukup signifikan belakangan ini. Raksasa produsen terbesar minyak serpih di Permian Basin Texas, dan New Mexico meningkat 50.000 barel per hari, menjadi 5,45 juta bph, sebagaimana tersaji dalam data Badan Administrasi Inforamsi Energi AS, dilansir Reuters, Selasa (18/10/2022).
Kenaikan produksi minyak serpih dipandang dapat meredakan krisis pasokan minyak serta melegakan sentimen pasar setelah grup OPEC+ berencana memangkas produksi minyak 2 juta bph.
Dari daratan China, ekspektasi terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar pasca-lockdown dinilai dapat mendukung harga minyak mengingat China merupakan salah satu importir minyak terbesar dunia. Apabila mobilitas China pulih maka permintaan bahan bakar diyakini bakal ikut terdongkrak.
(FAY)